BANGKITLAH KAWANKU, KAWAN BURUHKU


Damai bumi nan suci dan berseri
Kini terkoyakkan oleh duri yang menusuk hati
Terbukalah mata batin kita
Ketika terkuak tabir kegelapan itu
Saat perbudakan jiwa sempat terhapus dari kenangan
Ternyata ia kembali dengan tusukan baru
Sebuah sayatan yang memiriskan kalbu

Wahai kawanku……Kawan buruhku
Benarkah derajatmu kini telah tertindas
Mengapa penindasan era jahiliah itu kembali
Mengapa martabatmu tercoreng lagi
Dan mengapa goresan luka itu terulang kini

Wahai kawanku…… Pekerja - pekerja yang tertindas
Jangan biarkan lagi jiwamu tergores pisau itu
Jangan biarkan lagi kau pertaruhkan harga dirimu
Bukankah kau harus meyakini ketinggian derajatmu itu
Mengapa tak kau coba tuk menjaganya
Dan ini adalah sebait mimpi tentangmu, kawanku, kawan buruhku
Luka yang mencabik mereka adalah luka kita
Dan kitalah yang akan mengobatinya

Kawanku, kawan buruhku
Cukuplah masa lalu yang kelam itu berlalu
Jangan biarkan kelam itu kembali lagi
Jangan biarkan kelam itu mencoreng wajah kita lagi
Yakinlah pada mutiara yang ada di diri
Kuatkan benteng-benteng sanubarimu
Kembalilah pada kepercayaan dirimu
Bahwa buruh  tidak harus terintimidasi
Bahwa buruh pun juga boleh menggapai mimpi

sumber : Hr. santih umi